Sabtu, 17 Maret 2012

Ujian Curang........!!!!


UJIAN CURANG NGGAK JAMAN LA YEE!!!!
Pernah gak sich muncul pertanyaan dalam benak kita...kenapa pada waktu Hijrah Rasulullah Alaihissholatu Wassalam tidak memakai Buraq padahal lebih cepat, praktis dan aman dari gangguan para kafir Quraisy yang hendak membunuhnya, seperti yang beliau lakukan pada hari Isra' dan Mi'raj, kan mudah saja bagi Allah untuk mengirimkan Buraq kepadanya karena beliau adalah seorang Nabi dan Rasul ??!!! hehehe pengen tahu jawabannya ya.....!! yups begini jawabannya : kita lihat kedudukan Nabi ketika dia hidup, kedudukan beliau adalah sebagai sumber Syariat islam atau lebih tepatnya penyalur Syariat Allah di muka bumi ini, yang menjadi suri tauladan yang mulia bagi seluruh Ummat Islam di Dunia dengan begitu, semua yang bersumber dari beliau baik itu perbuatan, perkataan, dan diamnya beliau terhadap sebuah permasalahan akan menjadi Syariat Islam karena itu dimakan dengan Sunnah beliau.maka oleh sebab itulah beliau tidak memakai Buraq dan lebih memilih berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sangat jauh itu (Makkah-Madinah) agar umatnya bisa meniru apa yang beliau lakukan dan bukan hanya sebatas dikejadian ini saia tapi disemua kegiatan beliau. andai saja beliau memakai mukjizat disetiap kegiatan beliau maka mungkin para sahabat pada waktu itu serta kita juga pada masa sekarang akan beralasan jika ditanya mengapa kamu tidak melakukan sunnah Nabi? " loh beliau kan Nabi punya Mukjizat cukup Angkat Tangan dan memohon sekali saja langsung dikabulkan sedangkan kita hanya manusia biasa tidak bisa melakukan hal itu semua.......!!!"
Namun yang perlu kita garis bawahi dalam kisah Hijrah ini sebenarnya adalah usaha beliau untuk Hijrah itu sendiri.tidak kah kalian tahu kalau Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam telah merancang sebuah rencana yang begitu sempurna untuk Hijrah agar para Musyrikin Quraisy tidak menemukan beliau ? Inilah rencana dan usaha beliau untuk Hijrah : Beliau pergi ke rumah Abu Bakar di siang bolong ketika orang-orang sedang istirahat dengan keadaan kepala dan wajah tertutup kain. beliau masuk lewat pintu belakang rumah Abu Bakar dengan mengendap-endap serta bertanya kepada Abu Bakar apakah ada orang di rumah selain dia. memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk tidur ditempat tidurnya, agar para Musyrikin menyangka kalau beliau ada dirumah dan sedang tidur. beliau menyewa seorang Guide untuk menunjuki jalan mereka (Nabi dan Abu Bakar) menuju Madinah karena mereka akan melalui jalan lain yang belum pernah dilewati orang (bukan jalan yang biasanya). Mereka bersembunyi tiga hari di dalam gua Hira. kenapa tiga hari ? karena beliau tahu dihari pertama para musyrikin baru menyadari kalau beliau telah pergi hijrah dan mulai mencari, sedangkan dihari ke dua semangat mereka sedang tinggi-tinginya untuk menemukan beliau sehingga dimanapun mereka akan periksa untuk menemukannya sehingga akan sangat bahaya jika masih berkeliaran pada hari itu, adapun hari ketiga mereka sudah mulai putus asa karena belum juga mendapati beliau dan akhirnya di hari ke empat mereka menghentikan pencarian dan hari inilah saat yang tepat untuk melanjutkan perjalanan Subhanallah.....!!! benar-benar rencana yang sungguh luar biasa bukan....?! inilah contoh dari Nabi agar kita selalu berusha untuk mendapatkan apapun yang kita mau. tapi apakah usaha saja cukup ???! mari kita simak kelanjutan dari kisah Hijrah beliau! walaupun rencana begitu sempurna namun masih ada saja halangan dan cobaan, tahukah kalian kalau orang-orang musyrikin sudah benar-benar berada di depan mulut gua Hira itu sampai-sampai dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abu Bakar berkata pada Nabi kalau dia telah melihat kepala salah satu dari mereka yang sedang melihat ke arah mereka berdua, coba kalian bayangkan perasaan kalian jika kalian yang berada di dalam gua itu..resah, takut, gelisah, deg-degan, semua bercampur jadi satu seperti itulah yang dirasakan oleh Abu Bakar sehingga dia sering mengeluh kepada Nabi " ya Rasulullah mereka telah melihat kita..!!!" namun apa kata beliau " waha Abu Bakar tenanglah sesungguhnya Allah bersama kita..!!" ya..beliau menyerahkan segala urusannya kepada Allah karena Allah lah yang maha berkehendak. mengapa demikian...??? padahal mudah saja bagi beliau untuk mengusir para Musyrikin dari depan gua itu yaitu dengan memohon pada Allah niscaya Allah akan mengirim malaikatnya untuk menhabisi mereka semua atau dengan cara yang lain agar mereka pergi dari situ mengapa ...?? jawabannya karena beliau ingin memberi contoh kepada umatnya agar selalu bertawakkal setelah usaha, dan berusaha dulu sebelum tawakkal.
Demikianlah cerita singkat Hijrah beliau yang memiliki makna yang sangat penting bagi kaum muslimin semoga kita bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah beliau ini. Tulisan singkat ini saya tujukan kepada teman-teman yang sebentar lagi akan menghadapi ujian agar berusaha terlebih dahulu dengan belajar yang giat baru menyerahkan segala urusan kepada Allah dan berdoa kepadaNya yang maha berkehendak karena Allah lah yang akan memberikan keputusan itulah yang dinamakan TAWAKKAL. ingat !!! Usaha menyerahkan Urusan selanjutnya kepada Allah = Tawakkal kenapa tidak......wong Burung saja menggabungkan antara keduanya sehingga dia mendapatkan makanan untuknya dan anak-anaknya, coba kalian lihat burung-burung yang pergi di pagi hari dalam keadaan lapar kemudian pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang apakah sebelum pergi mereka yakin akan mendapatkan makanan tapi mereka tetap berusaha dengan terbang mencari makan tidak hanya berdiam diri serta menyerahkan urusannya kepada Allah sehingga mereka menjadi yakin kalau mereka PASTI BISA.....!!!. semoga semua urusan kita dipermudah oleh Allah sehingga kita semua bisa lulus dengan nilai yang memuaskan......Amien Ya Rabb..............!!!

Dakwah dan Problematika


PROBLEMATIKA DAKWAH
Pengertian Dakwah
Secara bahasa kata dakwah berasal dari bahasa arab da’a, yad’u, da’watan, yang berarti ajakan, seruan,panggilan atau undangan. Secara istilah dakwah berarti mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akherat. Orang yang berdakwah disebut dai, sedang orang yang menjadi sasaran dakwah disebut mad’u.
Selain kata dakwah, kita juga mengenal kata tabligh. Secara bahasa tabligh berarti penyampaian. Secara istilah berarti menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman hidup dan dilaksanakan agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Orang yang bertabligh disebut mubaligh. Dalam masyarakat keduanya dianggap sama, karena keduanya mempunyai tujuan sama yaitu menyeru manusia agar mengamalkan ajaran Islam. Allah SWT. memerintahkan kita untuk selalu berdakwah sebagaimana firman Allah SWT.:
125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Metode Dakwah
Metode bil hikmah
Metode bil hikmah adalah dakwah dengna cara berdialog dengan kata-kata yang bijak.Dakwah disampaikan dengan keterangan yang tegas dan jelas, tidak ragu dan bimbang. Sasaran dakwahnya adalah cendekiawan yang memilki pengetahuan tinggi.
Metode bil mauidzah hasanah
Metode bil mauidzatil hasanah adalah  dakwah dengan member nasehat dan prumpamaan yang menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan yang sederhana. Metode ini tepat jika sasaran dakwahnya adalah kaum awm.
Metode bil jidal
Metode bil jidal adalah dakwah dengan perdebatan, dengan cara yang baik yaitu dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan. Sasaran dakwahnya ahli kitab dan pemeluk agama lainnya atau kaum terpelajar.

Problematika Dakwah
Permasalahan dakwah yang muncul dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu factor intern dan ekstern.
Faktor intern : pribadi seorang dai. tidak menguasai materi dakwah, tidak mampu berkomonikasi dengan sasaran dakwah sering menjadikan dakwah tidak diterima dengan baik oleh sasaran dakwah. tidak mampu melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan sehari-harinya, hanya akanmenjadi bahan cemoohan.
Faktor ekstern : kondisi di luar pribadi seorang dai, kondisi lingkungan yang kurang mendukung. tayangan di mas media cetak maupun elektronik yang kurang mendidik, seperti pola hidup yang konsumtif, mode pakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, gaya pergaulan bebas. kebijakan pemerintah yang kurang mendukung dakwah. kegiatan dakwah orang-orang non muslim, seperti misioneris dan zending. Semua itu harus disikapi dengan optimis dan semangat juang yang tinggi, agar dakwah islamiyah terus berjalan sampai akhir jaman.

SURAT AL-LAHAB
Pejelasan Q.S. al-Lahab
Nama surah
Surah ini terkenal dengan nama al-Lahab diambil dari ayat pertama. Nama lain al Masad (sabut penjerat), Tabbat (binasalah). Termasuk jenis surah Makiyah, surat ke-6 dari segi tertib turunnya dan ke-111 dari segi tertib penulisannya.
Tema Utama
Membicarakan tentang kebinasaan yang akan dialami oleh salah seorang tokoh utama kaum musyrikin yaitu Abu Lahab. Uraian menyangkut kebinasaan istrinya adalah bagian dari siksa yang akan dialami oleh Abu lahab itu.

Asbabul Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulallah SAW.. naik ke bukit Shafa ambil berseru: “Mari kumpul pada pagi hari ini!” Maka berkumpulah kaum Quraisy. Rasulullah SAW..bersabda:  “Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beri tahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?” Kaum Quraisy menjawab: “pasti kami percaya”. Rasulallah SAW. bersabda: “Aku peringatkan bahwa siksaan Allah yang dahsyat akan datang”. Berkata Abu Lahab: “Celaka engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah ayat ini (S. 1 s/d 5) berkenaan dengan peristiwa itu yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang yang memfitnah dan menghalang-halangi agama Allah.

Kandungan Isi
Ayat 1 dan 2 , ayat pertama merupakan do’a untuk Abu Lahab agar merugi dan celaka. Kebinasaan bukan hanya pada kedua belah tangannya, bahkan dirinya sendiri, rohani dan jasmaninya pun akan binasa. Apa yang direncanakannya dalam menghalangi dakwah Nabi SAW. tidaklah akan ada yang berhasil.   Abu Lahab adalah gelar Abdul Uzza ibn Abul Muttalib. Ia adalah paman Nabi Muhammad SAW. Dia dijuluki Abu Lahab (bapaknya jilatan api) karena pipinya kemerah-merahan, atau sebagai isyarat bahwa kelak dia akan masuk neraka.
Ayat kedua menginformasikan Abu Lahab tidak ada peluang untuk selamat. Sungguh binasa kedua tangannya, harta benda dan segala usahanya tidak dapat menyelamatkan dari kebinasaan.
Ayat 3, 4 dan 5, Kelak Abu Lahab pasti binasa disiksa di api neraka yang apinya berkobar-kobar dengan ganasnya. Neraka tersebut tidak hanya disediakan untuk Abu lahab, tetapi juga untuk kaum kafir yang menentang Nabi SAW. Kebinasaan juga menimpa istri Abu Lahab, yaitu Urwah binti Harb, saudara perempuan Abu Safyan bin Harb.  Dia digelari Ummu Jamil.
Kalimat Al-hathob (حمالة الحطب) dipahami dalam arti pembawa isu dan fitnah, yang bertujuan melecehkan Nabi SAW.. dan memecah belah kaum muslimin. Atau sebagai ungkapan penghinaan kepadanya yang kaya raya.
Surah Al Lahab ditutup dengan pernyataan, betapa hina Abu Lahab. Kelak dia di neraka jahannam. Istri Abu Lahab wafat dalam kemusyrikan sehingga ayat di atas dapat dinilai sebagai salah satu ayat yang berbicara tentang gaib yang telah terbukti.
Problematika dakwah dalam Q.S. al-Lahab

Q.S. al-Lahab menggabarkan kebencian kaum kafir quraisy terhadap dakwah Nabi amuhammad SAW. Problematika dakwah yang tersirat dalam Q.s. al-Lahab adalah:
         Sikap penolakan masyarakat Quraisy terhadap agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
         Penolakan dilakukan oleh kerabat Nabi sendiri yaitu Abu Lahab.
         Berbagai cemoohan yang dilontarkan kepada Nabi SAW. dan kaum muslimin.
         Rintangan dakwah juga dilakukan kaum wanita yaitu istri Abu Lahab.
         Tekanan fisik maupun mental terhadap beliau dan pengikutnya.
         Upaya Abu Lahab mengerahkan segala cara baik dengan perbutan atau hartanya untuk membendung dakwahRasulallah SAW.

Q.S. an-Nashr
Penjelasan Q.S. an-Nashr
Nama surah
Surat ini terkenal dengan nama an-Nashr. Pada masa lampau terkenal idza jaa nashrullahi wal fath sesuai bunyi ayat pertama. Ada pula yang memahami at-Taudi (perpisahan). Termasuk jenis surah madaniyah, surah ke 103 dari segi tertib turunnya, dan surah ke 110 dari segi tertib penulisannya.
Tema utama
Tema utamanya adalah berita gembira tentang kemenangan yang akan diraih oleh Rasul SAW. dan berbondong-bondongnya masyarakat memeluk agama Islam. Disisi lain mengisyaratkan selesainya tugas Rasul SAW. Dengan demikian surah ini menginformasikan dekatnya ajal Rasul SAW.

Asbabun nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulallah SAW. masuk kota Makah pada waktu fathu makah, Khalid bin Walid diperintahkan memasuki kota Makah dari jurusan dataran rendah untuk menggempur pasukan quraisy (yang menyerangnya) serta merampas senjatanya. Setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong-bondonglah kaum quraisy masuk Islam. Ayat ini (Q.S. an-Nashr 1-3) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Sebagai perintah untuk memui syukur dengan me-Mahasucikan Allah atas kemenangannya dan meminta ampun atas segala kesalahan.

Kandungan isi
Ayat 1 merupakan informasi datangnya kemenangan yang akan diraih oleh kaum muslimin. Kemenangan yang di maksud adalah ditaklukkannya kota makah (fathu makah). Kemenangan Rasul SAW. dan kaum muslimin diawali dengan ditaklukkannya kota Makah, pada bulan Ramadhan tahun ke-8 hijriyah (Desember 630 M). Rasulallah SAW. berhasil memasuki kota Makah tanpa pertumpahan darah.
Ayat 2 menjelaskan tentang dampak ditaklukkannya kota Makah. Pembebasan kota Makah memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan agama dan politik. Pengaruh tersebut antara lain banyaknya manusia masuk Islam dan bernaung di bawah panji Nabi SAW. secara berbondog-bondong.
Hal itu terbukti banyaknya utusan-utusan yang datang ke Madinah pada tahun ke-9 Hijriyah, untuk mewakili golongannya menyatakan keislamannya.
Para ahli sejarah menguraikan, “Rasulullah SAW. tidak akan meniggalkan dunia fana ini, kecuali seluruh orang arab di jazirah Arabia dan Yaman telah masuk Islam.
Ayat ke-3 menjelaskan, jika kemenangan sudah nyata, Mahasucikanlah dan agungkanlah Tuhanmu. Sebab Tuhan tidak akan sekali-kali melalaikan kebenaran dan memenangkan kebatilan.   Ayat ke-3 ditutup dengan perintah memohon ampun dan bertobat kepada Allah SWT. Karena sebelum kemenangan itu diraih sempat terjadi goncangan-goncangan hati, karena terlambatnya realisasi janji pertolongan Allah SWT. Karena itu patutlah dilakukan istighfar dari kekurangan di dalam memuji Allah dan mensyukurinya.

Problematika Dakwah yang Muncul
Problematika yang muncul saat ditaklukannya kota Makah adalah:
         Kecemasan yang menimpa kaum muslimin karena kemenangan yang tidak kunjung tiba.
         Sikap permusuhan kaum ahli kitab khususnya kaum yahudi    madinah
         Sikap permusuhan kaum kafir quraisy sejak awal dakwah Islam.
         Dirusaknya perjanjian hudaibiyah oleh orang-orang quraisy.
         Perlawanan pasukan kafir yang dipimpin oleh Suhail bin Amr, Safyan  bin Umayyah dan Ikrimah bin Abu Jahal terhadap pasukan Khalid bin Walid.

Menerapkan Kandungan Surah al-Lahab dan an-Nashr Dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai seorang muslim, setelah memahami surah al-Lahab dan an-Nashr, hendaklah kalian mampu menerapkan kandugan kedua surat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya alangkah baiknya kalian ketahui problematika dakwah di jaman sekarang. Problematika yang di maksud :
Upaya musuh-musuh Islam yang menggunakan berbagai cara untuk menghentikan dakwah Islam.
         Tayangan diberbagai media yang tidak mendidik.
         Kemiskinan dan kebodohan umat Islam.
         Banyaknya umat Islam yang masa bodoh dengan tugas dakwahnya.
         Keragu-raguan sebagian umat Islam akan pertolongan Allah.

Diantara penerapan kandungan kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari ialah:
         Senantiasa berdakwah meskipun menghadapi rintangan sebagaimana yang dihadapi Rasulallah SAW.
         Melakukan hijrah apabila masyarakat yang menjadi sasaran dakwah sudah tidak bias lagi diharapkan.
         Bersabar dalam menghadapi sikap tidak bersahabat dari sasaran dakwah sebagaimana Rasulullah menghadapi kaum kafir quraisy.
         Mampu menjaga diri agar tidak menimbulkan kekacauan dan keresahan dalam masyarakat.
         Siap berkorban membela dan menjaga kewibawaan kaum muslimin.
         Senantiasa yakin dengan datangnya pertolongan Allah.
         Tidak merasa sombong jika seruan dakwah diterima oleh sasaran dakwah.
         Banyak mensucikan dan memuji keagungan Allah dan mohon ampunan.

Uji Kompetensi 3
  1. Jelaskan pengertian dakwah menurut bahasa dan istilah!
  2. Jelaskan metode dakwah menurut QS. An Nahl:125!
  3. Jelaskan asbabun nuzul Qs. Al- Lahab!
  4. Bagaimana penerapan QS. Al- Lahab dan An- Nashr dalam kehidupan sehari-hari? Jelaskan !
  5. Tulislah QS. A- Nashr lengkap dengan terjemahannya!